sajak hati pada jiwa

Izinkan ku titipkan jasad hidupku
padamu kekasih
Berikan haknya untuk hidup

Izinkan kau bebaskan pikiran jiwanya
agar tak redup oleh jaman
berikan haknya untuk bebas merdeka

Engkau boleh memiliki hatinya
sepenuh hatimu
karna aku yakin
hatinya lebih luas
dari cangkir hatimu

tak diberikannya cinta penuh padamu
karna rasa cintanya padamu
tak ingin dipecahnya cawan sayangmu

Engkau bisa menerima hangat senyumnya
bahkan rasa sayang pelukannya
di malam tenang tak berbintang
di sunyi sepi tak berbunyi

namun dikeramaian
engkau kan merasa ditinggalkannya
Tidak kekasih
sama sekali tidak

Sepenggal cinta murni sucinya
telah ia titipkan di dadamu
hanya milikmu seorang.

Jika ia merusak diriinya sendiri
maka berikan senyuman terindahmu
agar lalai dirinya dari segala

Jika ia lupa dan alpa
maka berikan sentuhan lembutmu
agar luruh hati
dan tersengat seluruh memori

Engkau berhak marah padanya
bila kau lihat egositasnya
mengalahkan kebenaran Sang Ilahi.

Engkau berhak meninggalkannya
ketika sentuhan tangannya
tak membuat tentram jiwa

Dalam rengkuh ruang
takkan ada yang terbuang
meski satu-satu menghilang
kenangan takkan pernah lekang

Dalam genggam waktu
sambut tangan itu
dan hujan berpadu
pada jiwa yang bersatu

(Malang Medio 3 Maret 2009, ditemani secangkir kopi, sebatang rokok dan rasa rindu padamu ditengah keramaian kafet)

...terbaca 282 kali...